A. Perjuangan
Bangsa Indonesia Menuju Gerbang Kemerdekaan
Sejak penjajah
barat untuk pertama kalinya menginjakan kakinya didaerah nusantara dan
melakukan pemerasan, penindasan, perampasan kemerdekaan terhadap rakyat
Nusantara ini, maka sejak saat itu juga rakyat Indonesia melakukan perjuangan
untuk melawan penjajah dengan upaya merebut kembali kemerdekaan yang direnggut oleh para penjajah
itu. Perjuangan menentang penjajahan ini didasari oleh satu prinsip bahwa
kemerdekaan itu merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikaeadilan yang harus dihapuskan dimuka bumi ini.
1.
Perjuangan
melawan Penjajah Portugis
Perjuangan
bangsa Indonesia terhadap penjajah ini berlangsung di seluruh wilayah nusantara
terutama di daerah-daerah yang menjadipusat-pusat kekuasaan penjajah.
Perjuangan pertama menentang penjajah dilakukan bangsa Indonesia terhadap
penjajah Portugis. Perjungan ini dilakukan oleh rakyat Malaka, Johor, Demak,
Aceh. Malaka, dan Sunda Kelapa.
a.
Perjuangan Rakyat Malaka
Pada tahun 1511
rakyat malaka dibawah pimpinan Satuan Mahmud Syah I melaksanakan perlawanan
terhadap Portugis. Namun pada akhirnya pasukan malaka ini kalah dan pada tahun
1511 Malaka Jatuh ketangan Portugis, dan pada tahun 1526 pulau Ninta diserbu oleh portugis. Sultan Mamud
Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya pada tahun 1528.
b.
Perjuangan Rakyat Johor
Rakyat Johor melakukan perlawanan Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan
ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil Syah I (1580-1597) yang dapat
menagkis serangan Portugis.
c.
Perjungan Rakyat Demak
Dibawah pimpinan Dipati UnusPasukan Demak (Jawa Tengah) pada tahun
1512-1523 melakukan perlawanan terhadap portugis. Dengan di bantu oleh armada
aceh, palembang dan bintan. Namun usaha ini tidak membuahkan hasil.
d.
Perjuangan Rakyat Maluku
Ketika Portugis berhasil menaklukan Malaka Utara, sebagai penghasil
rempah-rempah pada tahun 1912 Portugis melakukan hubungan dagang dengan Sultan
Hairun dari Ternate tapi Portugis berusaha memonopoli perdagangan, menindas
rakyat serta memeras rakyat, dan juga menyebarkan agama kristenn dengan
terpaksa, oleh sebab itu rakyat Maluku terdorong untuk melakukan perlawanan dan
juga dengan terbunuh Sultan Hairun oleh Portugis maka rakyat Ternate semakin
marah dibawah pimpinan putera Sultan Hairun yaitu Sultan Baabullah Tidore,
Trenate dan Halmahera bersatu padu melawan portugis pada tahun 1570-1575 dan
pada tanggal 28 Desember 1577 Ternate berhasil mengusir Portugis.
e.
Perjuangan Rakyat sunda Kelapa
Dipimpin oleh fatahillah atau faletehan yaitu seorang ulama dari demak
rakyat di Sunda Kelapa melakukan perlawanan terhadap Portugis, dan pada tahun
1527 portugis terkalahkan,portugis terusir ke malaka.saat itu fatahillah diberi
gelar jayakarta yang berarti kemenangan akhir,setelah itu kerajan banten
berdiri.
2.
Perjuangan
menentang penjajah belanda
Perjuangan
bangsa menentang penjajahan belanda sudah dimulai pada awal abad 17 sampoai
awaln abad 20,perjuangan ini terjadi dimana-mana diseluruh Nusantara. Dalam
point ini kami hanya akan menjelaskan beberapa dari sekian banyak perjuangan
bangsa,yaitu perang Diponegoro, perang padri, dan peperangan oleh rakyat Aceh.
Perang
Diponegoro. Perang ini dipimpin oleh pangeran Diponegorgo,yaitu merupakan
anggota kerajaan Yogyakarta. Namun semenjak terjadi perselisihan di antara
keluarga yang juga dicampuri oleh
Belanda ia bresama neneknya pindah ke Tegalrejo, desa di Yogyakarta.
Dilar itu rakyat sangat menaruh harapan pada Pangeran Diponegoro karena
kewajiban kerja dan membayar pajak oleh Belanda,juga sikap raja yang
mengizinkan penyewaan tanah pada pihak swasta.
Perang ini diawali oleh persengketaan
antara Pangeran dan Belanda. Persengketaan ini terjadi karena pada tanggal 20 juli 1825 pemasangan
tonggak-tonggak jalan yang dipasang Belanda ke tanah Tegalrejo tidak diizinkan
oleh Pangeran, sehingga membuat amarah pada Diponegoro dan rakyatnya.
Belanda kemudian
melakukan serangan terhadap pasukan Diponegoro,maka mulailah perang yang
dikenal perang Diponegoro. Dengan dukungan dari pihak yang luas,yaitu para
petani, pangeran dan para ulama, seorang ulama besar yaitu Kyai Mojo bergabung
dengan Diponegoro, dan juga seorang bangsawan yaitu sentot Alibasyah
Parwirodidjo. Yang kemudian menjadi panglima utamanya.
Pada permulaan
perang, pasukan Diponegoro berhasil merebut beberapa daerah. Pada wal perang
ini kekuatan belanda memang tidak besar sehinggga banyak merugikan belanda.
Pada tahun 1825 sampai 1827 pasukan Diponegoro selalu unggul dalam perang.
Bahkan Jenderal De Kock pernah menawarkan perdamaian, tapi tidak diberi
tanggapan sehingga belanda menyediakan sayembara dengan hadiah uang 20 ribu
ringgit bagi siapapun yang bisa menagkap Diponegoro hidup atau mati namun gagal
karena rakyat tetap setia pada Pangrean Diponegoro.
Mulai tahun
1827 Belanda menggunakan taktik ”Benteng stelsel” yaitu dengan membuat benteng
yang saling berhubungan di setiap daerah yang berhasil dikuasai sehingga
mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro, taktik ini membawa hasil dengan
menyerahnya panglima Diponegoro yaitu Sentot Alibasyah dan Pangeran Mangkubumi,
kemudian belanda berusaha lagi untuk membujuk Diponegoro guna mengadakan perundingan
pada tanggal 28 Maret 1830. Namun perundingan ini merupakan siasat licik
jenderal de kock yang berakhir dengan dutangkapnya Pangeran Diponegoro. Karena
itu sejak awal 1830 perlawanan semakin melemah.
Pada tanggal 3
Mei 1830 Ia diasingkan ke Manado. Tahun 1834 dipindahkan ke Ujungpandang sampai
wafatnya tangtgal 8 Januari 1855.
Perang Padri : Perang Padri terjadi di Minangkabau Sumatera Barat,
yang bermula dari pertentangan dua pihak yaitu anatara kaum Padri dengan kaum
adat. Kaum padri atau kaum ulama melakukan gerakan perbaikan keadaan masyarakat
di Minangkabau agar kembali kepada ajaran islam yang murni, gerakan kaum padri
ini ternyata mendapatkan reaksi keras dari kaum adat yang terbiasa oleh
kebiasaan buruk mereka. Perang saudara dimanfaatkan betul oleh belanda terutama
sesudah kaum adat yang meminta bantuan kepadanya. Akhirnya Belanda campur
tangan dalam peperangan ini. Namun, tuuan Belanda bukan hanya melawan kaum
Padri, tetapi untuk menanamkan kekuasaannya di Minagkabau. Pada tanggal 18
Pebruari 1821 perang Padri melawan Belkanda di mulai, perang padri terbagi
kedalam tiga masa. Yaitu ; Tahun 1821 -1825 ditandai dengan meluasnya rakyat.
Masa kedua Tahun 1825-1830 yang ditandai dengan meredanya pertempuran karena
belanda melakukan perjanjian dengan kaum Padri yang lemah. Masa ketiga Tahun
1830-1838 yang diakhiri dengan tertangkapnya para pemeimpin Padri.
Salah satu
kekeuatan perlawanan kaum padri adalah di Bonjol yang di pimpin oleh Tuanku
Imam Bonjol kemudian belanda mendatangkan pasukan dari Batavia dengan bantuan
ini belanda dapat menguasai beberapa daerah kaum padri. Tahun 1834 Belanda
menyerang Bonjol, mulai tahun 1835 Belanada mengarahkan pasukannya untuk
mengalahkan kaum padri di Bonjol karena itu pasukan Padri semakin terjepit oleh
Belanda namun selam tahun 1836 kekuatan Padri belum terapatahkan.
Pada bulan
Oktober 1837Belanda menyerang Benteng Bonjol yang pada akhirnya benteng
tersebut adpat dikuasai. Dan pada tanggal 25 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol
dan pasukannya menyerah pada belanda. Imam Bonjol kemudian dibuang oleh belanda
ke Cianjur dan dibuang lagi ke Ambon dan dipindahkan lagi ke Menado dan Wafat
disana yaitu pada tanggal 6 Nopember 1864. secara umum perlawanan kaum padri
dapat dipatahkan pada tahun 1838.
Perang Aceh
yang terjadi pada bulan Maret 1873 belanda meminta Sultan Aceh yaitu Sulatan
Muhammad Daud Syah untuk menagkui kedaulatan Hindia Belanda namun ditolak
akhirnyta pada tanggal 26 Maret 1873 datang maklumat perang dari Belanda. Maka
dimuailah perang rakyat Aceh.
Pada bulan
April 1837 belanda menyerang ke kerajaan Aceh namun mengalami kegagalan. Pada
bulan Desember 1873 Belanda melakukan serangan kedua yang lebih besar, namun
pada ahkirnya belanda berhasil memukul pasukan Aceh sehingga istana Aceh pun
jatuh ke tangan Belanda namun rakyat Aceh masih merasa merdeka dan gigih
mempertahankan kemerdekaannya.
Belanda
kemudian mengirin Dr. Snouck Hurgronje yang faham tentang agama islam atas
nasihatnya belanda mulai menaklukan Aceh dengan cara memecah belah kekuatan
masyarakatnya, tanggal 11 Pebruari 1899 Belanda menyerang markas pertahanan
Teuku Umar dan gugurlah Ia. Perjuangannya diterusakan oleh isterinya Cut Nyak
Dien yang kemudian juga dapat ditangkap oleh Belanda. Pada tahun 1906 dibuang
ke Sumedang. Semenatara itu Sultan Alaudin Muhammad Daud Syah menyerah pada
tanggal 20 Januari 1903 dan pada tanggal 6 September 1903 Panglima Polem
akhirnya menyerah juga. Maka, dengan kejadian ini berarti pemerintah Hindia
Belanda telah menanamkan kekuasaannya di Aceh.
Perjuangan
menentang penjajah belanda secara gagah berani dlakukan poleh rakyat diberbagai
daerah di indonesia yang menyebabkan kerugian besar bagi pihak penjajah belanda
juga membawa pengorbanan harta benda dan jiwa yang besar pula bagi bangsa
Indonesia namun sampai abad ke-20 belanda tidak dapat di usir dari Indonesia.
Kegagalan perjuangan bangsa disebabkan adanya kelemahan yaitu ;
a.
Perjuangan
bersikap lokal atau kedaerahan.
b.
Perlawanan
terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang
bersamaan
c.
Perjuangan
pada umumnya diupimpin oleh pemimpin yang kharismatik
d.
Perjuangan
menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan senjata.
e.
Para
pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah, sehingga perselisihan sering
terjadi antara para pempimpin.
Kelemahan ini
menjadi pelajaran yang berarti bagi bangsa Indonesiadalam menentukan strategi perjuangan
pada masa berikutnya.
B.
Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
Peristiwa
yang terjadi di Jepang yaitu di bombardirnya Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945
dan Hiroshima 9 Agustus 1945 oleh Sekutu dibawah pimpinan Amerika Serikat
ternyata membawa dampak yang besar bagi perjuangan Indonesia. Pintu kemerdekaan
semakin terbuka, Jepang tidak dapat menyembunyikan kekalahannya, walupun
berusaha ditutupi. Kondisi inilah kemudian dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
pejuang Indonesia yang sudah lama mencari waktu yang tepat dan ditunggunya.
Realisasi
Indonesia akan menjadi negara yang merdeka bukan isapan jempol belaka seperti
apa yang sudah dijanjikan oleh Perdana Mentri Koiso (7 September 1944) dan
sudah dipersiapkan oleh BPUKI tidak sia-sia. Ini dibuktikan dengan dipanggilnya
tokoh-tokoh nasionalis Indonesia seperti Soekarno, Hatta, Radjiman
Wedeo-diningrat pada tanggal 9 Agustus 1945 ke Dalat, Saigon (Vietnam).
Kedatangan ini dalam rangka memenuhi panggilan Panglima Angkatan Perang Jepang
di Asia Tenggara Marsekal Terauchi. Dua hari sebelum ketangannya ke Dalat,
Saigon terjadi peristiwa penting di tanah air yaitu pada tanggal 7 Agusus 1945
terjadinya perubahan nama dari BPUPKI menjadi PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia). Peristiwa ini hendaknya dicermati, karena perubahan
tersebut sangat terkait dengan berbagai kesan kemerdekaan Indonesia dihadapan
negara lain terutama Jepang.
Perubahan
BPUKI menjadi PPKI merupakan proses Indonesia-nisasi dari segala buatan Jepang
di tanah air. PPKI tidak sama dengan BPUPKI, karena keanggotaannya tidak
melibatkan Jepang (Icebangashe tidak lagi ada di dalamnya). Konsep dasar negara
Pancasila, Rancangan Undang-Undang Dasar walaupun merupakan produk BPUPKI,
tetapi secara yuridis formal disahkan oleh PPKI. Dari sini dapat dilihat
bagaimana manisnya permainan politik yang dilakukan oleh perintis kemerdekaan
sampai tujuan untuk kemer-dekaan tercapai.
Dua
hari setelah keberangkatan Soekarno-Hatta dari tanah air, tepatnya pada tanggal
11 Agustus 1945 sampai di Dalat, Saigon pukul 11.40 pagi hari. Pada saat itu
Marsekal Terauchi menerima pemimpin Indonesia dengan suatu upacara
dilangsungkan dengan pelantikan Soekarno-Hatta sebagai ketua dan wakil ketua
PPKI. Terdapat dua agenda penting dalam pertemuan itu yaitu (1) tentang waktu
Indonesia merdeka dan (2) pembahasan kembali tentang batas-batas wilayah
Indonesia sebagai negara merdeka yaitu bekas jajahan Hindia-Belanda seperti
yang pernah dibahas sebelumnya pada sidang BPUPKI. Setelah diadakan pembahasan
lebih jauh disetujuilah bahwa kemerdekaan akan diumumkan secara resmi segera
setelah sidang PPKI yang direncanaka pada tanggal 18 Agustus 1945 (Anderson,
1988:85).
Pada
tanggal 14 Agustus 1945 rombongan tiba di tanah air, terdengar oleh golongan
pemuda desas-desus bahwa Jepang sudah menerima ultimatum dari Sekutu untuk
menyerah tanpa syarat dan akan membuat pengumuman resmi beberapa jam lagi.
Berita itu dengan cepat tersebar dikalangan pemuda sehingga pada pukul 4 sore
Sjahrir menjumpai Hatta, menceritakan keadaanya tentang cerita itu dan mendesak
supaya membuat proklamasi diluar kerangka PPKI (Anderson, 1988:88). Pada
tanggal 15 Agustus 1945 Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan Jepang di terima
melalui siaran radio di Jakarta. Siaran ini terutama didengar oleh para pemuda
yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti, Chaerul Saleh, Abubakar
Lubis, Aidit, Darwis, Djohar Nur, Wikana dan sebagainya.
Perbedaan
waktu, kapan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan menyebabkan terjadinya
peristiwa Rengasdengklok. Golongan tua (karena usianya antara 45-50 tahun)
tetap pada perjanjiannya dengan Terauchi yaitu setelah rapat PPKI (tanggal 18
Agustus 1945), sedangkan golongan muda (karena umurnya rata-rata 25 tahun)
menghendaki secepatnya, paling lambat tanggal 16 Agustus 1945. Ini artinya
tanggal 17 Agustus 1945 adalah diluar kehendak ke dua golongan tersebut.
Suasana emosional pun terjadi diantara kedua golongan tersebut.
Para
pemuda itu kembali rapat dan membahas tindakan-tindakan yang akan dibuat
sehubungan dengan penolakan Soekarno-Hatta. Pertemuan ini masih dipimpin oleh
Chaerul Saleh yang tetap pada pendiriannya bahwa kemerdekaan harus tetap
diumumkan dan itu harus dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sendiri, tidak
seperti yang direncanakan oleh Jepang. Orang yang dianggap paling tepat untuk
melaksanakan itu adalah Soekarno-Hatta. Karena mereka menolak usul pemuda itu,
pemuda memutuskan untuk membawa mereka ke luar kota yaitu Rengasdengklok,
letaknya yang terpencil yakni 15 km ke arah jalan raya Jakarta-Cirebon. Menurut
jalan pemikiran pemuda jika Soekarno-Hatta masih tetap di Jakarta maka kedua
tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta menghalanginya untuk
memproklamirkan kemerdekaan ini dilakukan.
Pada
tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 (waktu Jepang) atau pukul 04.00 WIB
penculikan (menurut golongan tua) dilaksanakan. Tidak diketahui secara jelas
siapakah yang memulai peristiwa ini. Ada yang mengatakan Sukarni-lah yang
membawa Soekarno-Hatta dini hari ke Rengasdengklok. Menurut Soekarno
Sjahrir-lah yang menjadi pemimpin penculikan dirinya dengan Hoh. Hatta.
Soekarno mengatakan dia berbuat curang, tidak ada yang dia kerjakan selain
mengkritiknya, dan selama hidup-nya Sjahrir tidak pernah bertindak terus terang
seperti yang dilakukan oleh Soekarno. Dia tidak pernah maju ke garis depan
pertempuran. Dialah orang yang harus bertanggungjawab terhadap segala peristiwa
yang terjadi kemudian di malam itu. Di Rengasdengklok inilah Bung Karno akan
didesak untuk memproklamirkan kemerdekaan.
Walaupun
sudah diamankan ke Rengasdengklok, Soekarno-Hatta masih tetap dengan
pendiriannya. Sikap teguh Soekarno-Hatta itu antara lain karena mereka belum
percaya akan berita yang diberikan pemuda kepada mereka, dan berita resmi dari
Jepang sendiri belum diperoleh. Seorang utusan pemuda yang bernama Yusuf Kunto
dikirim ke Jakarta untuk melaporkan sikap Soekarno-Hatta dan sekaligus untuk
mengetahui persiapan perebutan kekuasaan yang dipersiapkan pemuda di Jakarta.
Achmad Subardjo sibuk mencari informasi kebenaran tentang penyerahan Jepang
kepada Sekutu yang tiba-tiba dikagetkan dengan hilangnya Soekarno-Hatta.
Keberadaan Soekano-Hatta akhirnya diketahui dari Wikana, ketika itu juga Achmad
Subardjo datang ke Rengasdengklok dan berhasil menyakin-kan para pemuda bahwa
proklamasi pasti akan diucapkan keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sehingga pada tangal 16 Agustus 1945 malam hari Soekarno-Hatta dibawa kembali
ke Jakarta.
Peranan
Achmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa ini, karena mampu mempercayakan
para pemuda bahwa proklamasi akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat
pukul 12.00 WIB. Ini dapat dikabulkan dengan jaminan nyawanya sebagai
taruhannya. Akhirnya Subeno komandan kompi Peta setempat bersedia melepas-kan
Soekarno-Hatta ke. Achmad Subardjo adalah seorang yang dekat dengan golongan
tua maupun muda, bahkan dia juga sebagai penghubung dengan pemuka angkatan laut
Jepang Laksamana Madya Maeda. Moh. Hatta meminta Ahmad Subardjo menelpon
Hotel Des Indes untuk mengada-kan rapat, tetapi ditolak karena sudah pukul
12.00, berdasarkan ijin dari Jepang sebelumnya itu dapat dilaksanakan sebelum
jam 10.00. Dan melalui dia, Maeda menawarkan rumahnya sebagai tempat yang aman
dan terlindung untuk menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik yang sudah
lama ditunggu-tunggu.
Bertitik
tolak dari keadaan yang demikian, kedudukan Maeda baik secara resmi maupun
pribadi menjadi sangat penting. Dan justru dalam saat-saat yang genting itu,
Maeda telah menunjukkan kebe-saran moralnya. Berdasarkan keyakinan bahwa
kemerdekaan merupa-kan aspirasi alamiah dan yang tidak terhindarkan dukungannya
kepada tujuan kebebasan Indonesia. Dengan demikian mengorbankan kedudukannya
bahkan menyabung nyawanya untuk itu, karena Sekutu bisa saja mengatakan dan
menuduhnya melanggar status quo yang diberikan kepada. Di tempat kediaman Maeda
Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta teks proklamasi ditulis.
Proklamasi Kemerdekaan yang telah diikrarkan
oleh Soekarno-Hatta belumlah final untuk terbentuknya Indonesia sebagai negara.
Karena itu ada beberapa langkah yang dilakukan oleh PPKI dalam rangka untuk
menyempurnakan Indonesia sebagai negara dengan pemerintahan yang sah.
trimakasih atas postnya yang sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas :DD kebetulan saya anak pgsd juga di Jakarta lalu saya menemukan blog ini hehehehe. sekali lagi trimakasih atas postnya, semoga bisa lebih bermanfaat lagi bagi orang banyak :))
BalasHapusPermisi, bagus isi blognya. Ditunggu kunjungan baliknya di http://pcahyono.blogspot.com/
BalasHapustogel singapore
BalasHapusAyo segera
Agen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
★ Pin BBM : D1A279B6
★ Pin BBM : 7B83E334
★ Whatsapp : +85598291698
★ Skype : Poin.4D
★ Line : +85598291698