A. Morfologi Manusia
Morfologi adalah
ilmu tentang bentuk organism dan mencakup bagian-bagiannya. Banyak makhluk
hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan
bentuk tubuhnya terhadap lingkungan. penyesuaian inilah yang kemudian dikenal
dengan istilah Adaptasi Morfologi.
Adaptasi morfologi
adalah penyesuaian bentuk tubuh, Struktur tubuh, atau alat-alat tubuh organisme
terhadap lingkungannya, Dilakukan oleh mahkluk hidup karena perubahan yang
terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Adaptasi morfologi meliputi
penyesuaian diri makhluk hidup dengan ditandai adanya bentuk tertentu dari
bagian tubuh mahkluk hidup agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Lingkungan hidup yang berbeda menyebabkan adaptasi morfologi yang berbeda pula.
Bentuk gigi manusia bermacam-macam sesuai dengan fungsinya, memotong, mengoyak,
atau megunyah makanan
B. Fisiologi
Manusia
Fisiologi
manusia adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik fisik dan biokimia manusia
dalam kesehatan yang baik, organ, dan sel-sel yang membentuknya. Tingkat
utama fokus dari fisiologi manusia adalah pada tingkat organ dan sistem dalam
sistem. Banyak dari dasar pengetahuan dalam fisiologi manusia diberikan
oleh hewan percobaan. Fisiologi erat kaitannya dengan anatomi,
1.
Apendiks
Umbai
cacing
atau apendiks adalah organ
tambahan pada usus buntu.
Infeksi pada organ ini disebut apendisitis
atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks
pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi
rongga abdomen).
Umbai cacing terbentuk dari
caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10
cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu
tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau
di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
2.
Usus
duabelas jari
Usus
dua belas jari atau duodenum
adalah bagian dari usus halus
yang terletak setelah lambung
dan menghubungkannya ke usus kosong
(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus
halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
Usus dua belas jari
merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar
pada derajat sembilan.Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan
makanan ke usus halus. Secara histologis,
terdapat kelenjar
Brunner yang menghasilkan lendir.
Dinding usus dua belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa
otot.
3.
Esofagus
Esofagus
(dari bahasa
Yunani: οiσω, oeso - "membawa", dan έφαγον, phagus -
"memakan") atau kerongkongan
adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata
yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung.
Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus bertemu dengan faring – yang menghubungkan esofagus dengan rongga
mulut – pada ruas ke-6 tulang belakang.
Menurut histologi,
esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka),
bagian tengah (campuran otot rangka dan otot
halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot
halus).
4.
Ginjal
Ginjal
adalah organ ekskresi
dalam vertebrata
yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin,
ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari
ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.Manusia
memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen.
Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang,
di bawah hati
dan limpa.
Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal
(juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat
retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum
yang melapisi rongga
abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra
T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri
untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian
dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal
dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam goncangan.
Pada orang dewasa, setiap
ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat
sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang
menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang
menghubungkan arteri
renal, vena
renal, dan ureter.
5.
Hati
Hati
merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk
sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan
cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan anomia,
urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses
pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Sebagai kelenjar, hati
menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal dari
hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan
dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu mengandung
kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin.
Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase,
membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam
air menjadi zat yang larut dalam air.
Sel-sel darah merah
dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi
zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme
dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam
usus, zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses
dan urin kekuningan.
Apabila saluran empedu di
hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita
menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning. Hati
juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin
dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat
racun. Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk
dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari
darah menjadi glikogen yang disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan dirombak
kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai
respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.
6.
Jantung
Jantung adalah satu otot
tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga
thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan
sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya
diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium,
yang tertempel pada diafragma.
Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya
lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh
yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga di
tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang
merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Secara internal, jantung
dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke
bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung.
Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka
dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan &
kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih
tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi
untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang
memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di
masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi
kanan dan bilik
kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga.
Sedangkan katup yang ada di antara serambi
kiri
dan bilik
kiri
disebut katup
mitralis atau katup berdaun dua.
Pada saat berdenyut, setiap
ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah
keluar dari ruang jantung (disebut sistol).
Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan
oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh
mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan.
Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik
kanan.
Darah dari bilik kanan akan
dipompa melalui katup pulmoner
ke dalam arteri pulmonalis,
menuju ke paru-paru.
Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan
oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi
kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik
kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk
ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan
untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru
C. Anatomi
Manusia
Anatomi manusia adalah sebuah bidang
khusus dalam anatomi yang mempelajari struktur tubuh manusia. System tubuh
manusia terdiri atas :
1.
Sistem Saraf
Sistem saraf
terdiri dari sistem saraf pusat (yang merupakan otak dan sumsum tulang
belakang) dan sistem saraf perifer. Otak adalah organ pikiran, emosi, dan
sensoris pengolahan, dan melayani banyak aspek komunikasi dan kontrol dari
berbagai sistem dan fungsi-fungsi lainnya. Khusus terdiri dari indera
penglihatan, pendengaran, rasa, dan bau. Mata, telinga, lidah, dan hidung
mengumpulkan informasi tentang lingkungan tubuh.
2.
Sistem
Reproduksi
Sistem
reproduksi terdiri dari gonad dan internal dan eksternal organ seks. Sistem
reproduksi menghasilkan gamet dalam setiap jenis kelamin, sebuah mekanisme
untuk kombinasi mereka, dan lingkungan perawatan untuk pertama 9 bulan
perkembangan keturunan.
3.
Sistem
Ekskresi
Manusia memiliki
organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil
metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat
makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu.
Zat sisa
metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan
karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
4.
Sistem
Sirkulasi ( peredaran darah )
Sistem sirkulasi
terdiri dari jantung dan pembuluh darah (arteri, vena, pembuluh kapiler).
Jantung mendorong peredaran darah, yang berfungsi sebagai “sistem transportasi”
untuk mentransfer oksigen, bahan bakar, nutrisi, produk-produk limbah, sel-sel
kekebalan tubuh, dan isyarat molekul (yaitu, hormon) dari salah satu bagian
tubuh yang lain. Darah terdiri dari cairan yang membawa sel-sel dalam
sirkulasi, termasuk beberapa yang bergerak dari jaringan ke pembuluh darah dan
kembali, serta limpa dan sumsum tulang.
5.
Sistem
Pernafasan
Sistem Pernapasan. Sistem
ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang
berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ, di
antaranya saluran-saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea
serta paru-paru yang meliputi sistem bronkus dan alveolus.
6.
Sistem
Pencernaan
Sistem Pencernaan Makanan. Sistem
ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap
tubuh. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, perut, usus (usus
besar dan kecil), dan rektum, serta hati, pankreas, kantong empedu, dan
kelenjar ludah. Ini dapat mengkonversi makanan menjadi kecil, gizi, tidak
beracun molekul untuk distribusi oleh sirkulasi kepada semua jaringan tubuh,
dan excretes residu yang tidak digunakan.
thanks gan materi nya, sangat bermanfaat
BalasHapusgan masih bingung bedanya anatomi sama morfologi apanya ya? Kok yg saya tangkep sama sama tentang bentuk luarnya sementara fisiologi itu kegunaan dari bentuk itu dan kegunaan dari zat zat biokimianya?
BalasHapus